Rabu, Desember 17, 2008

Puisi Seni Sejati

Hijau tampaknya Bukit Barisan
Berpuncak Tanggamus dengan Singgalang
Putuslah nyawa hilanglah badan
Lamun hati terkenal pulang

Gunung tinggi diliputi awan
Berteduh langit malam dan siang
Terdengar kampung memanggil taulan
Rasakan hancur tulang belulang

Habislah tahun berganti zaman
Badan merantau sakit dan senang
Membawakan diri untung dan malang

Di tengah malam terjaga badan
Terkenang bapak sudah berpulang
Diteduhi selasih, kemboja sebatang

(Kuplet Soneta M. Yamin....
Sesungguhnya ini merupakan pantun. Sutan Takdir Alisyahbana dalam "Puisi Lama" menyebut karya ini sebagai "Puisi Seni Sejati")

0 komentar: