Sabtu, Maret 13, 2010

Bersih Tanpa Cela

bekas ratangnya, masih tergeletak di rak piringku
saksi satu cinta dan kasih sayang
kamu buat dengan senyum bahagia dan pengorbananmu
walau melepuh tangan lembutmu diterjang

minyak panas, membekas dan kau tetap tertuju
berpeluh melangkah jauh lupa akan sakitmu

matahari, bulan, dan bintang dengki akan kasihmu
padanya yang lupa membalas budimu

aku ucapkan doa semoga Allah selalu menjagamu
dimanapun hai bunga hatiku

4 komentar:

Setyo wati mengatakan...

hmm...selamat yah atas puisi Hasan yang indah...rimanya bagus...selamat berkarya!

Anonim mengatakan...

orang mengatakan kata hanya alat komunikasi, tapi bagiku kata kdalah enrgi.. pertahankan itu kawan

Anonim mengatakan...

Cinta itu memang klise
Bagi mereka yang berkasih sayang
Istri yang saleha ibarat ekstase
Selalu terkenang dan selalu disayang

Untuk Anda yang sedang berbahagia.
Semoga kebahagiaan itu kekal adanya.
di dunia ini dan di akhir masa.
Dari yang mendoakan anda di tanah Jawa.

Fulan Abu fulan.

Anonim mengatakan...

kesal melanda kala itu
kuhapus segera puisi darimu
terimakasih menulisnya di sini
bisa kubaca lagi setiap hari

jika kukenang masa itu
di siang yang terik datangi kantormu
dengan lauk lele kesukaan
meski menggorengnya melepuh tangan

kini setiap hari yang terlewat selamanya selalu kuingat
kebersamaan yang hangat
ada tangis ada tawa
warna warni cinta kita
moga kekal sepanjang masa

Allahumma amiin.
-zaujatuka