Kapan Pertama kali mendengar pembacaan pantun? Kapan yah, rasanya udah lama sekali..... Dahulu..... mungkin 20 tahun lalu, mungkin lebih (usia saya 25 skrg) masih teringat TVRI dulu suka nyiarin acara namanya "Berbalas Pantun". Isi format acaranya, ada dua tim terdiri 5 orang yang saling beradu pantun. Tiap satu anggota tim berpantun, dibalas tim lawan diiringi tepuk tangan penonton. Tentu masyarakat Indonesia banyak yang nonton yah saat itu, abis TV yang ada khan cuman TVRI doang.
Kmana acara itu sekarang, entahlah? Rasanya sudah tidak menarik dengerin pantun-pantun, syair, petatah-petitih atau apalah namanya dibanding nonton acara sekelas MamaMia ato sinetron model Cinta Fitri.
Kekaguman saya terhadap syair dan pantun justru ketika berada di Pulau seberang 3 tahun lalu, tepatnya di Pontianak. Setelah puas dijamu dengan bermacam2 hiburan dan jalan-jalan dari panitia Lomba Karya Tulis di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, tibalah saya dan kawan2 peserta lomba disuguhi hiburan penutup, pembacaan pantun!!!! alamaaaaaak
Dahsyatnya pembacaan pantun oleh salah satu mahasiswa Untan tersebut tanpa bantuan teks selama 10 menit, ruuuuuaaaaaarrrr biasaaaaaa. Peserta yang hadir terheran-heran dengan kemampuannya mengolah kata dengan mengakhiri seluruh rangkaian bait dengan satu akhiran, diperindah dengan logat melayu tentunya. Usai pembacaan semua melakukan "standing ovation" cukup lama, kami benar-benar terhibur.
Tapi ternyata memang masyarakat disana ternyata biasa menggunakan ungkapan2 pantun dalam kesehariannya, sebagaimana dilakukan petinggi2 rektorat kampus ketika menyambut peserta lomba dalam muqaddimahnya. Suatu hal yang langka bagi orang yang tinggal di Ibukota negara, kota yang tanpa basa-basi, hajar sana-sini, straight forward ato apalah.
betulkah????? Ga juga, ternyata orang-orang pribumi ibukota-dalam kurung Betawi-juga jago-jago pantunnya. Memang sudah cukup langka liat atraksi pantun betawi, tapi kalo mujur kita masih bisa nikmatin tiap hadir di resepsi nikahan ala Betawi, pasti ada pantunnya. Pantunnya ngga sembarang pantun kayak pantun melayu, tapi lebih khan.... pantun jenaka!!!! Asli bener-bener lucu, ngga garing..... bahkan pelawak2 kayak Patrio tuh sering banget berpantun jenaka, termasuk juga si Tukul di 4 Mata.
Buah nangka buah Kedondong
Godain kita Dong.............. (halah, standar bgt sih bos)
Yah kayak gitu2 lah, sambung lagi nanti yah, insyaAllah
Kamis, November 01, 2007
Pantun dalam Kenangan......
Diposting oleh Hasan di 13.35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Contoh Pantun Berdukacita
Pembahasan Tentang Matahari
Parts of Speech in English
Pembahasan Tentang Asteroid dan Meteor
Posting Komentar